
Jenis geotekstil ada yang berbentuk jaring dan terbuat dari bahan serat sabut kelapa. Biasanya penggunaan geotekstil dalam proyek-proyek pengembangan lahan. Misalnya seperti pembuatan lahan dan juga parit. Pasalnya, memiliki ketahanan yang baik terhadap air serta pengikisan. Sehingga membuatnya cocok untuk kebutuhan proyek-proyek yang terpapar air dan juga air hujan.
Lahan pertambangan serta area konstruksi lainnya terkadang rawan longsor karena penurunan kualitas tanah. Salah satu alternatif solusinya yang berguna yakni dengan menggunakan geotekstil atau jaring bahan sabut kelapa yang termasuk ramah lingkungan.
Kenali Jenis-Jenis Geotekstil yang Ramah Lingkungan
Perlu Anda ketahui bahwa berdasarkan metode pembuatannya, geotekstil yang terbagi menjadi 2 jenis. Baik itu jenis geotekstil tenun dan non tenun perlu untuk Anda pahami.

- Geotekstil Tenun
Sesuai dengan namanya, pembuatan geotekstil yang satu ini dengan cara tenun. Jenis ini juga hadir dalam tiga varian, yakni anyaman lubang sabut dengan adanya dua poros gelombang. Tas sabut yang dibuat menggunakan anyaman lateks maupun kain tenun sabut menggunakan konstruksi loop.
Biasanya geotekstil tenun yang berbentuk anyaman lubang sabut dan dua poros gelombang yang berguna untuk pengendalian erosi. Sementara, tas sabut menggunakan anyaman lateks yang seringkali berguna untuk mengendalikan erosi area pantai. Bahkan, jenis kain tenun sabut dengan konstruksi loop cocok untuk stabilisasi tanah.
- Geotekstil Non Tenun
Jenis geotekstil non tenun juga memiliki beberapa variannya dengan fungsi berbeda. Jenis coco log biasa berguna untuk pengendalian erosi. Coco log juga seringkali berguna untuk penghijauan pada lahan basah karena memberi dukungan pertumbuhan tanaman.
Janis lainnya yakni kasur sabut atau coir blanket yang akan menahan kekuatan gelombang. Jenis ini yang hadir dalam bentuk anyaman dijahit serta isi menggunakan serat sabut. Selain itu, terdapat jarum sabut kasar yang biasa menjadi kontrol udara, air, filter, hingga isolasi panas. Lembaran dari geotekstil ini juga berguna untuk pengendalian erosi tanah.
Keunggulan Geotekstil Ramah Lingkungan
Penggunaan geotekstil jaring ini yang sangat baik untuk mencegah erosi pada lahan basah maupun tepi pantai yang bukan tanpa alasan. Pasalnya, geotekstil ini yang menawarkan berbagai keunggulan.
Jenis geotekstil ini yang bersifat eco friendly karena menggunakan bahan alami, yakni sabut kelapa. Material bahan yang alami bisa terurai serta tidak menyebabkan pencemaran tanah akibat terbebas dari bahan-bahan kimia. Selain itu, juga efektif untuk penghijauan lahan.
Keunggulan geotextile yang berikutnya yakni efektif untuk kebutuhan penghijauan lahan tambang dan hutan gundul. Bahan alaminya yang memang terbukti mendukung pertumbuhan tanaman, agar reboisasi bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, geotekstil juga bisa memecah permukaan tanah serta membuatnya lebih gembur. Menariknya, pada material ini juga bisa menyerap air secara maksimal sehingga humus tidak kering.
Bahkan, geotekstil juga cocok untuk berbagai kondisi lahan. Geotekstil ini yang terbilang fleksibel karena cocok untuk berbagai kondisi lahan. Misalnya seperti tambang, hutan gundul, hingga kondisi lereng.
Selain itu, geotekstil juga bisa mengaplikasikan pada area pantai, stabilisasi jalan, tanggul pada tanah lunak serta landfill. Bahkan, geotextile menggunakan bahan sabut ini juga berfungsi untuk stabilisasi rel kereta api maupun drainase.
Jenis geotextile bukan hanya menjadi produk jaring ramah lingkungan serta cocok untuk semua medan. Pasalnya produk ini juga akan menghemat anggaran. Tentu dengan harga terjangkau serta memiliki bahan yang biodegradable. Untuk itu, sangat cocok untuk reklamasi lahan sehingga ekosistem bisa kembali.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai Jenis Geotekstil, Anda bisa mengaksesnya di website kami https://jualcocomesh.com/. Anda juga bisa klik link WhatsApp https://wa.me/6281212333590 (Maria) untuk terhubung langsung dengan tim kami.