Cocomesh sabut kelapa adalah material berbentuk jaringan yang terbuat dari serabut kelapa. Dimana serabut kelapa memiliki sifat ramah lingkungan dalam membantu reklamasi suatu tambang, hutan, atau pantai.
Cocomesh sendiri memiliki sifat biodegradable dimana sifat ini merupakan zat mudah rusak, membusuk, dan kuat. Jadi bisa mempermudah tumbuhnya tanaman baru, yakni terletak pada cocomesh yang telah diletakkan pada tanah bekas lahan tambang.
Cocomesh ini diklaim mampu membantu menghijaukan lahan bekas pertambangan serta hutan gundul. Banyak perusahaan konsultan penghijauan mulai beralih menggunakan Cocomesh untuk media tanamnya.
Seputar Cocomesh Sabut Kelapa
Cocomesh sabut kelapa memiliki banyak fungsi salah satunya mampu mempengaruhi struktur tanah agar bisa mudah ditanami dengan bibit tanaman atau biji.
Bukan hanya itu saja fungsi cocomesh juga sebagai pengganti tanah pada saat penanaman biji. Kelebihan dari cocomesh sendiri tahan lama, mampu bertahan sekitar 4 tahun atau lebih.
Sehingga material bisa tumbuh selama pertumbuhan vegetasi baru. Penggunaan cocomesh cocok untuk lahan miring atau berbatu. Hal ini bisa Anda lihat dari sifat elastisnya. Misalnya sebagai contoh diaplikasikan seperti pada kawasan bekas tambang freeport. Jadi penggunaan cocomesh cocok untuk tambang dengan lahan miring.
Berikut fungsi lain dari cocomesh:
1. Penahanan Lahan Miring
Erosi bisa terjadi sewaktu-waktu sebab pengikisan bagian permukaan tanah oleh pergerakan air atau badai migrasi yang mengalir kecepatan hingga 250 ton per hektar dari atas tanah.
Aliran hujan berlebihan ini menyebabkan kerusakan pada saluran air serta selokan. Pada umumnya masalah dan kendala ini bisa ditahan oleh gambut di atasnya. Tapi pada kondisi lain benih benih yang Anda tanam hanyut. Sebab keterbatasan waktu untuk tumbuh akar lebih dalam.
Jadi pada kasus ini, cocomesh bisa memainkan peran sangat efektif. Pada saat benih rumput ditebar di atas jala, segera memberikan perlindungan terhadap tanah. Jadi dengan beralihnya waktu, akar bisa mengambil peran dalam memberikan vegetasi permanen. Jala-jala sabit akan menahan benih dan mencengkram tanah. Sehingga efektif bisa menahan erosi pada musim penghujan.
2. Sebagai Pengerasan Jalan
Di beberapa negara dunia, cocomesh sendirian memiliki fungsi lain. Salah satunya di Korea Selatan cocomesh dijadikan sebagai media pengeras jalan. Perbedaan dari spesifikasi dari cocomesh jenis ini diameter jaringnya besar jika Anda bandingkan dengan jenis lain pada umumnya.
Selanjutnya anyaman jaring lebih rapat. Sehingga akan kuat menopang beban. Produk ini terbuat dari limbah sabut kelapa yang berarti aman bagi lingkungan.
Sebab sifatnya biodegradable. Sifat ini bisa terurai namun memiliki tekstur kuat dan bisa bertahan sekitar 4-5 tahun. Bentuk dari anyaman cocomesh bisa menambahkan tampilan jika diaplikasikan pada sebuah taman.
3. Reklamasi Bekas Tambang
Fungsi terakhirnya cocomesh adalah untuk mereklamasi bekas tambang. Sebab terbukti efektif guna menahan erosi bekas tambang yang mampu menghijaukan kembali.
Dimana hal ini dipadukan dengan penumbuhan cover crop atau biji-bijian penutup lahan. Material pembuatan cocomesh ini kuat dan bisa bertahan hingga 4-5 tahun. Hal itu sangat menguntungkan bagi bibit yang disemai untuk bertumbuh tanpa harus kehilangan daya cengkram ke tanah.
Jadi dengan adanya cocomesh ini bisa mengurangi erosi tanah akibat hujan atau angin besar. Setelah 3-4 tahun maka cocomesh mulai terdegradasi tanah dengan sendirinya. Selain itu juga akan mengalami humus bagi vegetasi disemai pada cocomesh diatasnya.
3 fungsi dari cocomesh sabut kelapa di atas sudah banyak orang memanfaatkan untuk mengembangkan penggunaannya. Maka tidak heran jika cocomesh banyak sekali peminatnya.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai Cocomesh, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.